Jamur Yang Menguntungkan
1.
Jamur kuping (Auricularia
auricula)
a. Ciri-ciri
- Mempunyai tubuh buah yang ber tekstur jelly yang
unik.
- Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk
seperti mangkuk atau kadang dengan cuping
- Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam
atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua
seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.
- makroskopis atau mudah dilihat dengan mata
telanjang.
- Miseliumnya
bersekat.
- Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping
adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium.
Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat
yang disebut basidium.
b. Manfaat
Jamur kuping dapat dijadikan bahan makanan bagi manusia
selain itu Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya :
- untuk mengurangi
penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.
- Bila jamur kuping
dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki khasiat sebagai penangkal
(menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam makanan, baik dalam bentuk
racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun berbentuk logam berat.
- Kandungan senyawa
yang terdapat dalam lendir jamur kuping juga efektif untuk menghambat
pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker) hingga 80-90%
- Sebagai zat anti
koagulan (mencegah dan menghambat proses penggumpalan darah
- untuk mengatasi
penyakit darah tinggi (hipertensi).
- Mengatasi kekurangan
darah (anemia).
- mengobati penyakit wasir
(ambeien).
- dan memperlancar proses
buang air besar.
2. Trichoderma sp.
a. Ciri-ciri
-
mempunyai konidiafor
bercabang-cabang tidak teratur, tidak memebentuk berkas (sapu).
-
konidium (fialospora)
jorong, bersel satu dalam kelompok-kelompok terminal, kelompok konidium
berwarna hijau biru.
-
Pada umumnya yang
mempunyai daya antagonistic terhadap jamurjamur parasit.
-
Koloninya berwarna hijau
muda sampai hijau tua. Koloni Trichoderma yang masih muda berwarna putih,
kemudian menjadi hijau muda atau hijau tua. Warna tergantung dari species dan
umur koloni.
-
memproduksi konidia
aseksual berbentuk globus dengan konidia tersusun seperti buah anggur dan
pertumbuhannya cepat.
-
Hifa tumbuh menjalar dan
berseptum.
-
Konidiofornya banyak dan
bercabang tetapi tidak secara melingkar. Cabang konidiofor pendek dan letaknya
berlawanan, dengan segmen pucuknya membentuk kelompok konidia.
-
Umumnya konidia hialin
atau berwarna hijau berbentuk bulat atau lonjong dengan permukaan halus sampai
kasar.
b. Manfaat
Walaupun jamur Trichoderma
sp merupakan salah satu jenis jamur mikoparasit, artinya bersifat parasitik
terhadap jenis jamur lain namun Trichoderma sp
mempunyai kemampuan untuk mengkolonisasi rhizosfer dengan cepat dan melindungi
akar dari serangan jamur penyakit, mempercepat pertumbuhan tanaman dan
meningkatkan hasil produksi tanaman.
3.
Penicillin sp
a. Ciri –ciri
- Hidup secara saprofit di berbagai tempat, terutama pada substrat
yangmengandung gula (seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum).
- Konidiofor nya berbentuk seperti sikat/kuas
- berkembang biak secara vegetatif dengan
membentuk konidia. Konidia dibentuk pada ujung hifa.
- reproduksi generatif dengan membentuk askus,
namun reproduksi secarageneratif sulit ditemukan
- Hifa pembawa konidia disebut konidiofor.Sehingga
setiap konidia dapat dapat tumbuh membentuk jamur baru.
- reproduksi generatif dengan membentuk askus, namun
reproduksi secarageneratif sulit ditemukan.
b. Manfaat
- di bidang industry
penicillum bermanfaat untuk untuk memproduksi keju ( Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti),. mengharumkan
keju, yaitu dengan cara menurunkan kadar kasein pada bahan keju.
- Untuk pengawetan jus
buah (Penicillium
chryzogenum) Penicillium Chrysogenum
- Untuk produksi
antibiotik yang dikenal dengan penisilin (Penicillium
chryzogenum)
- Efektif untuk
memberantas terutama bakteri gram positif yang berbentuk kokus, misalnya
melawan infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus.
4.
Saccharaomyces cerevisiae
a.
Ciri-ciri
- Mikro strukturnya terdiri dari kapsul, dinding sel, membrane sitoplasma,nulleus,
vakoula, mitokondria, globula dan sitoplasma. pada sel-sel yang muda sangat
tipis, namun semakin lama semakin menebal seiring dengan waktu.
- Pada dinding sel
terdapat struktur yang disebut bekas lahir (bekas yang timbul dari pembentukan
oleh sel induk) dan bekas tunas (bekas yang timbul akibat pembentukan anak
sel). Setiap sel hanya dapat memiliki satu bekas lahir, namun bisa membentuk
banyak bekas tunas. Saccharomyces cerevisiae dapat membentuk 9 sampai 43 tunas
dengan rata-rata 24 tunas per sel, dan paling banyak lahir pada kedua ujung sel
yang memanjang.
- Globula Lipid Saccharomyces cerevisiae mengandung
lipid dalam jumlah sangat sedikit. Lipid ini disimpan dalam bentuk globula yang
dapat dilihat dengan mikroskop setelah diberi pewarna lemak seperti Hitam Sudan
atau Merah Sudan.
- Spora berbentuk bulat
atau oval dengan permukaan halus.
b. Manfaat
Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam
pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces
bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi
karbon dioksida dan alkohol) kuat.
5.
Mikoriza vesikular-arbuskular
a.
Ciri-ciri
-
MVA
merupakan salah satu kelompok endomikoriza dari familia Endogonaceae, yang
memiliki ciri khusus yaitu adanya vesikula dan arbuskula.
-
Vesikula
berupa badan berbentuk bulat, oval atau tidak beraturan, yang terbentuk dari
penggelembungan ujung hifa terminal di dalam atau di antara sel-sel korteks,
berfungsi sebagai alat penyimpan cadangan makanan yang kemudian ditransfer ke
inangnya dengan cara dicerna.
-
Arbuskula adalah
struktur seperti haustoria, merupakan struktur yang esensial pada semua
asosiasi jamur MVA, berperan dalam transfer zat hara dua arah antara jamur yang
menginfeksi dengan inangnya
b. Manfaat
- memperbaiki hasil
tumbuhan dan mengurangi masukan pupuk pada tanaman pertanian. Dengan cara
meningkatan penyerapan fosfat diiringi dengan peningkatan penyerapan hara lain,
seperti nitrogen (N), seng
(Zn), tembaga (Cu), dan belerang (S).
- MVA memperluas ruang tanah yang dapat dijangkau oleh tanaman
inang. Inokulasi ini dapat mengarah pada menurunnya penggunaan pupuk P.
- Meningkatkan
ketersediaan hara
- Meningkatkan toleransi
tumbuhan terhadap kurangnya pasokan air.
- MVA memengaruhi ketahanan tumbuhan inang terhadap serangan
penyakit. MVA, tergantung jenisnya, dapat mengurangi pengaruh serangan jamur patogen. Demikian pula, juga dapat mengurangi
serangan nematoda. Sebaliknya, tumbuhan yang terinfeksi
MVA menurun ketahanannya terhadap serangan virus.
- Memperbaiki struktur
agregasi tanah.