Jamur
yang merugikan
1. 1. Phytium sp
- Hidup saprofit di tanah lembab.
- Struktur tubuh jamur Phytium Ini terdiri dari golongan Ascomycotina, golongan ini
struktur tubuhnya ada yang multiseluler atau uniseluler.
- Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang
bersekat atau ada yang unisel.
- Berukuran kecil, berfilamen yang kekurangan
klorofil.
- Oospora memiliki diameter 17 – 19 mikrometer,
hifa tidak bersekat dan umumnya memiliki lebar 4 – 6 mikrometer. Sporangia
panjangnya bervariasi dari 50 – 1000 um dan umumnya memiliki cabang banyak
(multi).
- Jamur Phytium Spp. mempunyai miselium kasar, lebarnya
kadang-kadang sampai 7 mikrometer.
b. Kerugian
Menyebabkan penyakik pada pembibitan dan Damping off atau rebah
semai.
2.
2. Phytophthora Infestan
a. Ciri-ciri
- miselliumnya yang tidak bersekat – sekat. Warna
misellium putih, jika tua mungkin agak coklat kekuning – kuningan; kebanyakan
sporangium berwarna kehitam – hitaman.
- Hifanya berkembang sempurna.
- Phytopthora memiliki sporangium yang berbentuk
bulat telur. Phytophthora infestans memproduksi spora aseksual yang disebut
sporangia.
- Hialin berbentuk seperti jeruk nipis, panjang
20-40.
b. Kerugian
Jamur Phytophthora infestan
menyebabkan penyakit busuk daun.
3. 3. Fusarium oxyporum
a. Ciri-ciri
-
Fusarium oxyporum termasuk ke dalam Golongan Fusarium
dicirikan dengan struktur tubuh berupa miselium bercabang, hialin,
dan bersekat (septat) dengan diameter 2-4 µm.
-
struktur fialid
yang berupa monofialid ataupun polifialid dan berbentuk soliter ataupun
merupakan bagian dari sistem percabangan yang kompleks.
-
Reproduksi
aseksual menggunakan mikrokonidia yang terletak pada konidiospora
yang tidak bercabang dan makrokonidia yang terletak pada konidiospora
bercabang dan tak bercabang
-
Miselium bersekat dan
membentuk percabangan.
- Daur hidup Fusarium
oxysporum mengalami fase patogenesis dan saprogenesis.
b. Kerugian
Jamur Fusarium oxyporum
menyebabkan penyakit garis kuning pada daun.
4. 4. Pucinia polysora U.
a. Ciri-ciri
- mempunyai uredospora berwarna kekuningan sampai
keemasan, berbentuk elip, berukuran 20-29 x 29-40 μm.
- Tebal dinding spora 1-1,5 μm dengan 4-5 lubang.
- Teliospora berwarna coklat, halus, elip, kedua
ujungnya membulat, ukuran 18-27 x 29-41 μm, mudah lepas, dua sel, timbul pada
tangkai pendek ukuran 10-30 μm. Aeciosporanya belum diketahui (Wakman dkk,
1998).
- Suhu optimum 27-280 C. Pada suhu ini uredium.
b. Kerugian
Pucinia polysora U menyebabkan Karat
jagung disebabkan oleh tiga spesies dari dua negara yaitu Puccinia sorghi Scw,
P.polysora Underw dan Physopella zeae (Mains) Cunmins dan
Ramachar (Syn. Angiospora zeae Mains).
5. 5. Phakopsora pachyrhizi Syd.
a. Ciri-ciri
- Mempunyai uredium pada sisi bawah dan atas
daun coklat muda sampai coklat, bergaris tengah 100-200 μm, sering kali tersebar
merata memenuhi permukaan daun.
- Parafisa pangkalnya bersatu, membentuk penutup
yang mirip dengan kubah di atas uredium. Parafisa membengkok, berbentuk gada
atau mempunyai ujung membengkak, hialin atau berwarna jerami dengan ruang sel
sempit. Ujungnya berukuran 7,5-1,5 μm, dengan panjang 20-47 μm.
b. Kerugian
Phakopsora pachyrhizi Syd. Menyebabkan Penyakit karat pada tanaman
kedelai umumnya belum tua, dan bisa menyebakan hampanya polong. Pada serangan
yang berat, daun-daunnya rontok. Apabila tanaman yang terserang ini disentuh,
sporanya akan beterbangan, kemudian akhirnya hinggap menyerang tanaman yang
masih sehat. Di samping karena sentuhan, spora tersebut bisa terbawa oleh
angin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar